Thursday, March 23, 2006

Memaknai kunjungan Secretary of State Condoleezza Rice.


Date: Tue, 14 Mar 2006 15:14:12 -0800 (PST)
From:"eman rais" Add to Address Book
Subject: Memaknai kunjungan Menlu AS.
To:Send an Instant Message t_surubeng@yahoo.com
Dalam konferensi pers di Deplu, Menlu AS Condoleezza
Rice sempat mengatakan sangat memperhatikan akan
perkembangan demokrasi di kawasan Asean. Ini tentu
menarik juga buat perkembangan demokrasi di Myanmar.
Kemenangan partai LDP pimpinan Aung San Suu Kyi pada
Pemilu 1995, yang telah memenangkan suara 60% dan
perolehan 80% kursi di parlemen namun telah ditindas
oleh rezim Junta Militer yang masih berkuasa.
Memperluas dan memperkuat jaringan senada dengan
Jakarta Campaign For Burma sejagad tentu akan sangat
membantu bagi akselerasi demokrasi di Myanmar.
Namun sejauh mana bantuan nyata dari benteng pendekar
demokrasi dunia seperti AS dan sekutu2nya ini. Agaknya
masih patut dipertanyakan.

Sebelumnya Rice sempat berkunjung ke salah satu
madrasah di bilangan Cikini. Apakah maknanya ini?
Agaknya AS tetap saja bersikap ambi-valensi terhadap
kesungguhan pemerintah RI dalam memerangi terorisme
internasional terutama yang mempunyai jaringan operasi
di Indonesia. Kematian DR. Azahari menjadikan salah
satu bukti nyata akan adanya jaringan internasional
itu. Namun waspadalah, agaknya AS memang mencurigai
akan kehidupan pesantren yang bisa dianggapnya sebagai
organisasi pelatihan dasar "pemboman". Entah juga apa
Rice salah mengira apakah kurikulum pesantren kita
mengajarkan teknologi pemboman? Entah karenanya Ustadz
Abu Bakar Ba'asyir harus tetap diwaspadai sebagai
kendali akan semua aspek kehidupan pesanten Ngruki di
Solo itu. Semoga semuanya akan kian membuka mata
dengan sejernih mungkin dan pikiran yang sebening air
telaga.

Namun daripada dua hal tersebut, selalu kita berharap
agar kunjungan beliau, akan setara untuk saling
menguntungkan bagi kepentingan bilateral AS dan RI.

Drs. Suratman Rais.
Pemerhati Sosial.
Koordinator Jakarta Campaign For Burma.